Kisah sabung ayam yang telah ada sejak jaman kerajaan,
lalu masa kemerdekaan dan hingga hari kini, memang tak ada matinya. Ini
membuktikan jika kegiatan sabung ayam memang telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari budaya asli, sekaligus menjadi kearifan lokal yang sudah
seharusnya kita jaga kelestariannya. Bahkan, beberapa wilayah seperti pulau
Jawa dan Bali masih menjaga tradisi sabung ayam. Dan, karena inilah peluang
usaha sebagai peternak ayam aduan, khususnya ternak ayam Bangkok akan selalu
terbuka untuk siapa saja yang tertarik menekuninya.
Hingga saat ini peluang usaha budidaya ayam Bangkok
masih tetap menjanjikan. Pemilihan ayam Bangkok sebagai salah satu ayam aduan
karena ayam ini memiliki badan yang besar, gesit dan agresif. Selain itu, menurut
penuturan Nardi salah seorang pelaku wirausaha budidaya ayam Bangkok asal
Madiun, ayam Bangkok memiliki mental tarung yang tangguh, dan karakter yang
luar biasa.
“Dari sisi bisnis, budidaya ayam bangkok sangat
menjanjikan. Seperti yang kita tahu, jika masuk dalam dunia bisnis yang
berbasis hobi, maka trennya akan selalu berubah. Namun, efek perubahan tren
pasar di dunia hobi ini ternyata tidak kuasa menggeser budidaya ayam Bangkok
yang stabil. Bahkan, dari tahun ke tahun peminat ayam Bangkok malah semakin
bertambah.” Ungkap Nardi kepada wartawirausaha.com.
Apa yang diungkapkan oleh Nardi mungkin ada benarnya.
Di Jawa, salah satu contohnya, prosesi melantik seorang pendekar dari perguruan
pencak silat juga menggunakan ayam bangkok. Karena inilah, pada bulan-bulan
tertentu permintaan ayam bangkok biasanya akan melonjak cukup drastis.
“Satu alasan kenapa saya meninggalkan budidaya burung,
khususnya kenari dan beralih ke ayam bangkok, karena anakan ayam yang baru
menetas saja sudah langsung dibeli orang. Bahkan, beberapa orang juga kerap
indent untuk memiliki ayam bangkok dari peternakan saya.” Tambahnya.
Tips Sukses Ternak Ayam Bangkok
Menurut Nardi, jika ayam jantan dari peternakan kita
kerap menang aduan, maka untuk pemasaran anakan ayam tersebut tak perlu
khawatir. Karena pembeli akan datang sendiri ke farm untuk mencari anakan
Bangkok trah juara.
“Asal ayam kita sering juara dalam ajang sabung, maka
biasanya para pembeli akan mencari anakan di tempat kita. Jadi, tak perlu lagi
repot-repot buat iklan atau menawarkan ke orang, justru orang-orang yang akan
mencari kita. Yang jelas, sebelum memulai usaha ternak ayam, alangkah lebih
baik jika kita mengenali skema pasar, siapa saja yang ada dalam komunitas dan
memilih bibit ayam bangkok yang bagus.” Ujar pria yang sudah puluhan tahun
menekuni bisnis burung ocehan dan ayam bangkok ini membagikan tips suksesnya.
Ayam bangkok yang bagus dan berkualitas juara, menurut
Nardi bisa dilihat saat sang ayam berdiri. Ayam bangkok yang bagus biasanya
memiliki tubuh yang atletis, gagah, dan badan yang memanjang. Saat berdiri
tegak, dari ujung kepala hingga ekor, seakan membentuk sudut miring 60 derajat.
Dengan posisi 60 derajat ini, seakan ayam telah berada dalam posisi siaga
tarung. Perbedaan mencolok antara ayam lokal dan bangkok bisa dilihat dari
kakinya, ayam bangkok memiliki bentuk kaki yang panjang, paha gempal, berbentuk
persegi atau belimbing, jari-jarinya kecil dan memanjang.
“Saat memilih ayam bangkok baik untuk indukan atau
aduan, pilihlah ayam yang berbadan tegap dan memiliki kulit kasar seperti
halnya buah jeruk. Semakin kasar kulit ayam tersebut, konon sang ayam mampu menahan
rasa sakit saat bertarung. Jika ingin mendapat ayam yang memiliki pukulan yang
bagus, bisa Anda coba ayun ayam tersebut, jika kondisi kaki kokoh mengatung
semua, maka bisa dipastikan ayam tersebut berkualitas.” Tambahnya.
Tips Pengembangbiakan Ternak Ayam Bangkok
Untuk berternak ayam bangkok, menurut Nardi sangatlah
mudah. Asal kita mendapatkan bibit berkualitas, maka hasil yang bisa kita
dapatkan juga pasti bagus dan diterima di pasaran. Selain terkenal mudah dalam
perawatan, ayam bangkok juga memiliki produktivitas yang tinggi. Bayangkan,
dalam rentan satu tahun, ayam betina mampu bertelur hingga 6 kali, jika
perawatan dan nutrisi pakan si ayam terpenuhi dengan baik.
“Sekali bertelur biasanya terdapat minimal 9 telur,
dimana dari sembilan itu satu atau dua telur kerapkali tidak netas. Salah satu
ciri anakan ayam bangkok yang bagus, konon dari perbandingan dari jumlah telur
yang menetas. Jika jumlah yang jantan lebih sedikit dari jumlah betina, maka
bisa dipastikan ayam bangkok itu bakal memiliki mental juara.” Ujar pria yang
juga menjadi penjual aneka jenis ayam di pasar Burung Madiun ini.
Namun demikian, menurut pengakuan Nardi, untuk
membedakan jenis antara jantan dan betina anakan ayam yang baru menetas cukup
susah. “Paling ya menunggu beberapa minggu lagi agar jenis kelamin ayam bisa
terlihat jelas. Namun, jika sudah usia lebih dari 5 bulan, jenis ayam sudah
bisa dengan mudah dibedakan.” Ungkap Nardi.
Nardi biasanya menjual anakan ayam bangkoknya dengan
harga 75 ribu per ekor. Semakin tinggi usia si ayam, semakin melambung pula
harganya. Untuk ayam usia 7 bulan yang memiliki cara bertarung yang bagus,
biasanya dijual Nardi seharga 1 juta. Dan, untuk indukan Nardi menjual seharga
3 jutaan untuk si pejantan dan 2 jutaan untuk yang betina.
Dalam hal perawatan, menurut Nardi tidaklah sulit.
Asal telaten dan fokus, Nardi menjamin kualitas ayam akan cepat meningkat.
“Saat ayam masih usia 1-60 hari, sebaiknya dipisahkan dengan indukan, dan
ditempatkan di kotak khusus yang dikasih lampu dop, agar suhu tubuh tetap
hangat. Untuk pakan, anakan ayam ini diberi pur ayam 511 dicampur jagung
giling, bekatul, beras merah dan tepung ikan. Ingat, ayam bangkok ini bukan
ayam pedaging, jadi dalam pemberian makan jangan terlalu over atau kekurangan.
Dengan tubuh yang ideal, justru ayam akan memiliki teknik bertarung yang
bagus.” Ujar Nardi.
Salah satu kendala yang biasanya menyerang peternakan
ayam adalah virus atau penyakit unggas. Kendala ini memang selalu dirasakan
oleh peternak ayam. Untuk mengantisipasi hal ini, Nardi biasanya akan segera
mengambil ayam yang terkena penyakit untuk dipisahkan atau dititipkan ke
kandang teman agar bisa pulih.
“Bagi ayam yang terkena penyakit secepat mungkin harus
diungsikan atau dikarantina, agar penyakit tidak menyebar ke ayam-ayam yang
lain. Karena inilah seminggu atau sebulan sekali, sebaiknya ayam bangkok ini
diberi ramuan tradisional berupa mpon-mpon, untuk menjaga kebugaran dan
kesehatan si ayam.”Ungkap pria yang telah menjual anakan ayam bangkok hingga ke
pulau Kalimantan, Bali, hingga Sumatera ini.