Kamis, 02 Juli 2015

Ide Rumah Pembesaran (Pullet) Ayam Aduan Bangkok


Ide saya ini cocok bagi person yang sedikit punya modal lebih (100 jutaan), bertempat tinggal di kota besar seperti : Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Jokja, Palembang, Lampung, Pontianak, Menado, Timika, Merauke, Nabire, Makasar, Palu, Kendari, Gorontalo, Denpasar dll. Intinnya kota besar atau ibukota propinsi.

Idea ini mudahnya disebut RUMAH BANGKOK, dimana tempat yang sengaja dibuat atau dibangun sebagai JUJUGAN orang datang membeli bibit ayam aduan bangkok. (bukan tempat aduan ayam bangkok TETAPI tempat orang hoby datang mencari bibit ayam aduan bangkok untuk selingan dipelihara dirumah masing-masing).

Jadi dengan modal tersebut anda bisa sewa tanah atau milik sendiri (kalau bisa yang strategis mudah dijangkau kendaraan). Kemudian dibangun cukup semi permanen rumah kandang, kandang petak-petak, gudang, instalasi air dll. Setelah selesai anda bisa mendatangkan bibit ayam aduan bangkok dari saya, bisa tipe GOLD, PLATINUM & BLACK HORSE.

Kemudian bibit-bibit doc ayam aduan bangkok tadi dipelihara secara baik & hygiens, jumlah yang dipelihara harus cukup banyak setidaknya ada 200 ~ 300 ekor. Sambil dipelihara dengan berjalanya waktu maka apabila ada tamu berkunjung dan minat beli ya bisa langsung dijual dengan harga disesuaikan, dalam arti begitu ada yang minat, harga cocok, ada dapat untung ya dilepas jual. Masuk bibit lagi dst.

Startegi pemasaran adalah RUMAH BANGKOK, strategy branding dilakukan promosi dengan membuat BANNERRUMAH BANGKOK’ yang dipasang di pagar depan, dibuatkan Billboard, ruang tamu dll. Strategy lain bisa dilakukan dengan memasang iklan kolom berlangganan di koran atau tabloid hobies. Kalau bisa juga dibuatkan website RUMAH BANGKOK di dunia maya.

Saya rasa dalam waktu 6 (enam) bulan maka RUMAH BANGKOK akan menjadi JUJUGAN orang-orang hobi bangkok datang membeli bibit. Tidak perlu membibitkan bangkok yang secara genetik rumit, cukup ambil doc bibit dari saya. Tidak perlu sampai aduan dll nanti urusan polisi. Jadi cukup dibatasi sampai RUMAH BANGKOK yang HANYA JUAL BIBIT dan asesoriesnya aja.

Jadi intinya bagaimana strategy branding (pencitraan) agar sebanyak mungkin orang mendengar, kemudian datang, kemudian tahu, kemudian membeli. Tentunya semakin banyak yang datang maka semakin banyak peluang bibit terjual. Usaha RUMAH BANGKOK ini sangat cocok dilakukan di kota kota besar dengan asumsi semakin banyak penduduk maka semakin banyak jumlah hobi.

Peluang Usaha Ternak Ayam Bangkok, Makin Jago Makin Laris



Kisah sabung ayam yang telah ada sejak jaman kerajaan, lalu masa kemerdekaan dan hingga hari kini, memang tak ada matinya. Ini membuktikan jika kegiatan sabung ayam memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya asli, sekaligus menjadi kearifan lokal yang sudah seharusnya kita jaga kelestariannya. Bahkan, beberapa wilayah seperti pulau Jawa dan Bali masih menjaga tradisi sabung ayam. Dan, karena inilah peluang usaha sebagai peternak ayam aduan, khususnya ternak ayam Bangkok akan selalu terbuka untuk siapa saja yang tertarik menekuninya.
Hingga saat ini peluang usaha budidaya ayam Bangkok masih tetap menjanjikan. Pemilihan ayam Bangkok sebagai salah satu ayam aduan karena ayam ini memiliki badan yang besar, gesit dan agresif. Selain itu, menurut penuturan Nardi salah seorang pelaku wirausaha budidaya ayam Bangkok asal Madiun, ayam Bangkok memiliki mental tarung yang tangguh, dan karakter yang luar biasa.
“Dari sisi bisnis, budidaya ayam bangkok sangat menjanjikan. Seperti yang kita tahu, jika masuk dalam dunia bisnis yang berbasis hobi, maka trennya akan selalu berubah. Namun, efek perubahan tren pasar di dunia hobi ini ternyata tidak kuasa menggeser budidaya ayam Bangkok yang stabil. Bahkan, dari tahun ke tahun peminat ayam Bangkok malah semakin bertambah.” Ungkap Nardi kepada wartawirausaha.com.
Apa yang diungkapkan oleh Nardi mungkin ada benarnya. Di Jawa, salah satu contohnya, prosesi melantik seorang pendekar dari perguruan pencak silat juga menggunakan ayam bangkok. Karena inilah, pada bulan-bulan tertentu permintaan ayam bangkok biasanya akan melonjak cukup drastis.
“Satu alasan kenapa saya meninggalkan budidaya burung, khususnya kenari dan beralih ke ayam bangkok, karena anakan ayam yang baru menetas saja sudah langsung dibeli orang. Bahkan, beberapa orang juga kerap indent untuk memiliki ayam bangkok dari peternakan saya.” Tambahnya.
 
Tips Sukses Ternak Ayam Bangkok
Menurut Nardi, jika ayam jantan dari peternakan kita kerap menang aduan, maka untuk pemasaran anakan ayam tersebut tak perlu khawatir. Karena pembeli akan datang sendiri ke farm untuk mencari anakan Bangkok trah juara.
“Asal ayam kita sering juara dalam ajang sabung, maka biasanya para pembeli akan mencari anakan di tempat kita. Jadi, tak perlu lagi repot-repot buat iklan atau menawarkan ke orang, justru orang-orang yang akan mencari kita. Yang jelas, sebelum memulai usaha ternak ayam, alangkah lebih baik jika kita mengenali skema pasar, siapa saja yang ada dalam komunitas dan memilih bibit ayam bangkok yang bagus.” Ujar pria yang sudah puluhan tahun menekuni bisnis burung ocehan dan ayam bangkok ini membagikan tips suksesnya.
Ayam bangkok yang bagus dan berkualitas juara, menurut Nardi bisa dilihat saat sang ayam berdiri. Ayam bangkok yang bagus biasanya memiliki tubuh yang atletis, gagah, dan badan yang memanjang. Saat berdiri tegak, dari ujung kepala hingga ekor, seakan membentuk sudut miring 60 derajat. Dengan posisi 60 derajat ini, seakan ayam telah berada dalam posisi siaga tarung. Perbedaan mencolok antara ayam lokal dan bangkok bisa dilihat dari kakinya, ayam bangkok memiliki bentuk kaki yang panjang, paha gempal, berbentuk persegi atau belimbing, jari-jarinya kecil dan memanjang.
“Saat memilih ayam bangkok baik untuk indukan atau aduan, pilihlah ayam yang berbadan tegap dan memiliki kulit kasar seperti halnya buah jeruk. Semakin kasar kulit ayam tersebut, konon sang ayam mampu menahan rasa sakit saat bertarung. Jika ingin mendapat ayam yang memiliki pukulan yang bagus, bisa Anda coba ayun ayam tersebut, jika kondisi kaki kokoh mengatung semua, maka bisa dipastikan ayam tersebut berkualitas.” Tambahnya.
Tips Pengembangbiakan Ternak Ayam Bangkok
Untuk berternak ayam bangkok, menurut Nardi sangatlah mudah. Asal kita mendapatkan bibit berkualitas, maka hasil yang bisa kita dapatkan juga pasti bagus dan diterima di pasaran. Selain terkenal mudah dalam perawatan, ayam bangkok juga memiliki produktivitas yang tinggi. Bayangkan, dalam rentan satu tahun, ayam betina mampu bertelur hingga 6 kali, jika perawatan dan nutrisi pakan si ayam terpenuhi dengan baik.
“Sekali bertelur biasanya terdapat minimal 9 telur, dimana dari sembilan itu satu atau dua telur kerapkali tidak netas. Salah satu ciri anakan ayam bangkok yang bagus, konon dari perbandingan dari jumlah telur yang menetas. Jika jumlah yang jantan lebih sedikit dari jumlah betina, maka bisa dipastikan ayam bangkok itu bakal memiliki mental juara.” Ujar pria yang juga menjadi penjual aneka jenis ayam di pasar Burung Madiun ini.
Namun demikian, menurut pengakuan Nardi, untuk membedakan jenis antara jantan dan betina anakan ayam yang baru menetas cukup susah. “Paling ya menunggu beberapa minggu lagi agar jenis kelamin ayam bisa terlihat jelas. Namun, jika sudah usia lebih dari 5 bulan, jenis ayam sudah bisa dengan mudah dibedakan.” Ungkap Nardi.
Nardi biasanya menjual anakan ayam bangkoknya dengan harga 75 ribu per ekor. Semakin tinggi usia si ayam, semakin melambung pula harganya. Untuk ayam usia 7 bulan yang memiliki cara bertarung yang bagus, biasanya dijual Nardi seharga 1 juta. Dan, untuk indukan Nardi menjual seharga 3 jutaan untuk si pejantan dan 2 jutaan untuk yang betina.
Dalam hal perawatan, menurut Nardi tidaklah sulit. Asal telaten dan fokus, Nardi menjamin kualitas ayam akan cepat meningkat. “Saat ayam masih usia 1-60 hari, sebaiknya dipisahkan dengan indukan, dan ditempatkan di kotak khusus yang dikasih lampu dop, agar suhu tubuh tetap hangat. Untuk pakan, anakan ayam ini diberi pur ayam 511 dicampur jagung giling, bekatul, beras merah dan tepung ikan. Ingat, ayam bangkok ini bukan ayam pedaging, jadi dalam pemberian makan jangan terlalu over atau kekurangan. Dengan tubuh yang ideal, justru ayam akan memiliki teknik bertarung yang bagus.” Ujar Nardi.
Salah satu kendala yang biasanya menyerang peternakan ayam adalah virus atau penyakit unggas. Kendala ini memang selalu dirasakan oleh peternak ayam. Untuk mengantisipasi hal ini, Nardi biasanya akan segera mengambil ayam yang terkena penyakit untuk dipisahkan atau dititipkan ke kandang teman agar bisa pulih.
“Bagi ayam yang terkena penyakit secepat mungkin harus diungsikan atau dikarantina, agar penyakit tidak menyebar ke ayam-ayam yang lain. Karena inilah seminggu atau sebulan sekali, sebaiknya ayam bangkok ini diberi ramuan tradisional berupa mpon-mpon, untuk menjaga kebugaran dan kesehatan si ayam.”Ungkap pria yang telah menjual anakan ayam bangkok hingga ke pulau Kalimantan, Bali, hingga Sumatera ini.



 

Minggu, 28 Juni 2015


 

Ayam adalah satu jenis binatang yang mudah ditemukan. Di banyak tempat, tidak hanya di Yogya, kiranyanya di kota-kota lain bisa juga ditemukan. Apalagi jenis ayam potong, bisa dikatakan, hampir di semua tempat di wilayah Indonesia mudah sekali ditemukan.

Orang sering membedakan antar jenis ayam. Setidaknya dikenal dua jenis kategori, ialah ayam potong dan ayam kampung. Kata kampung ini, untuk di Yogya sering diidentikan dengan ayam Jawa. Sehingga, tidak jarang sering terdengar perkataan: Ini ayam Jawa atau ayam potong?

Dari segi jenis kelamin, orang mengenal ayam betina dan ayam jantan. Yang betina sering disebut sebagai ayam babon (Jawa). Yang jantan sering disebut ayam jago (Jawa).

Khusus pada ayam jago masih bisa dilihat dari “alirah darah” mana ayam jago itu berasal, sehingga ada bermacam jenis sebutan ayam jago, misalnya ayam (jago) Bangkok dst. Ayam jago ada yang berfungsi untuk aduan, tapi ada juga yang tidak sekedar untuk dipelihara dan untuk “menemani” ayam betina.

Di Yogya khususnya dan di Jawa umumnya, mungkin juga ditempat-tempat lain, kiranya mudah sekali ditemukan kelompok orang yang gemar akan adu ayam. Rupanya, adu ayam ini sekaligus untuk judi. Artinya, orang yang terlibat adu ayam, baik pemilik ayam jago atau pemain, semua bertaruh untuk memilih salah satu ayam jagonya keluar sebagai pemenang. Pendeknya, masing-masing pemain memiliki “jagonya” sendiri, dan masing-masing saling berharap sekaligus yakin, “jagonya” akan menang.

Itulah ayam jago yang difungsikan sebagai aduan. Tampaknya, kreativitas orang untuk menggunakan makhluk hidup seperti ayam jago tidak melihat, kalau dalam bahasa manusia, “perasaan”. Barangkali orang sudah mempunyai anggapan (dan keyakinan) bahwa ayam (binatang) tidak memiliki perasaan, karena itu pendekatannya juga tidak dengan perasaan.

Namun biasnya, pemilik ayam jago aduan, mempunyai kecintaan merawat ayam jagonya. Merawat yang utama bukan untuk menjaga kelangsungan hidup ayam jagonya, tetapi lebih untuk “mempersiapkan” ayam jago tersebut masuk dalam arena pertarungan. Jadi, perawatan yang dilakukan lebih untuk mempersiapkan ayam jago masuk dalam proses “penderitaan”.

Ayam jago dan juga ayam pada umumnya, tidak memiliki daya terhadap dirinya sendiri, utamanya ketika berhubungan dengan manusia. Oleh manusia, kalau tidak dipakai aduan, khusus untuk ayam jago, bisa dipotong atau kalau tidak dijual (dan juga kemudian di potong).

Di Yogya, masih mudah ditemukan ayam kampung dan juga tidak sulit menemukan orang mengadu ayam. Meski sering ada razia adu ayam yang dilakukan oleh polisi, tetapi selalu saja orang terus melakukan dengan sembunyi-sembunyi. Dan ayam, nasibnya tidak berubah, diperdaya oleh manusia.

Tetapi memang, makan sate ayam enak rasanya, apalagi ayam kampung. Itulah soalnya, ayam (kampung) selalu saja dicari untuk “dinikmati”.

Harga ayam jago (bangkok) yang standar untuk ayam bangkok berusia 2-3 bulan , harga jual Rp161 ribu - 258 ribu. harga jual ayam bangkok usia 3-5 bulan Rp323 ribu - 646 ribu. Harga jual ayam usia 5-8 bulan Rp646 ribu - 1,29 juta. Sementara harga ayam bangkok usia di atas 8 bulan di atas Rp1,29 juta.


Harga ayam bangkok di bawah Rp646 ribu




Harga ayam bangkok di atas Rp646 ribu